MENYADARKAN SAUDARI KITA YANG SEDANG SALAH JALAN DENGAN BERPACARAN ATAUPUN DEKAT SEBAGAI TEMAN DENGAN LAKI-LAKI NON-MUSLIM
Soal : Bagaimana
cara menyadarkan saudari kita yang sedang salah jalan dengan berpacaran ataupun
dekat sebagai teman dengan laki-laki non muslim yang banyak sekali sedang
terjadi di kalangan remaja perempuan yang kurang mendapatkan pencerahan agama?
Jawab : Dalam
agama islam masalah-masalah diatas bisa disebut dengan ‘amar ma’ruf
(menyuruh kebaikan) dan nahi munkar (mencegah kemungkaran). Kita sebagai
manusia pasti pernah malakukan yang namanya kemunkaran atau yang lebih umum
disebut dengan kemaksiatan. Tetapi ada kalanya seseorang bisa mencegah
kemunkaran itu dengan dirinya sendiri atau dari orang lain. Apabila seseorang
bisa mencegah kemunkaran itu dengan dirinya sendiri maka tidak masalah, dia
masih bisa lurus di jalan Allah swt dengan arti mematuhi perintah-perintahnya
dan menjauhi larangannya. Tapi bagaimana dengan seseorang yang tidak bisa
menjauhi kemunkaran dengan dirinya sendiri?
Dalam hal itu, wajib bagi
orang-orang yang bisa membedakan antara kebaikan dan kejelekan untuk
mengingatkan kepada seseorang yang berbuat kemunkaran. Kemunkaran yang di
lakukan oleh orang yang munkar tidak harus perbuatan yang berdosa besar.
Berdosa kecil pun harus diingatkan oleh orang yang ber-‘amar ma’ruf atau
orang yang lebih tahu kebaikan.
Dalam ber-nahi munkar ada
syarat-syarat tertentu yang harus dimiliki seseorang yang ber-nahi munkar:
1. Hendaklah
perbuatan-perbuatan itu benar-benar suatu kemunkaran. Maksudnya ialah bahwa
perbuatan tadi nyata-nyata suatu hal yang dilarang atau diharamkan menurut
peraturan syariat agama islam.
2.Hendaknya
kemungkaran itu tampak nyata, bukan jalan meneliti atau memata-matai. Maka dari
itu barang siapa yang menutup-nutupi suatu perbuatan kemaksiatan dan melakukan
di rumahnya, juga menutup pintu-pintunya, maka sama sekali tidak diperbolehkan
untuk memasuki rumah itu dalam maksud hendak melihat kemaksiatan yang ada didalamnya.
3. Hendaklah
kemungkaran itu sesuatu yang dapat dimaklumi tanpa adanya ijtihad. jadi segala
sesuatu yang marupakan ijtihad dari seseorang, maka tidak perlulah diingkari.
Dalam hadis dijelaskan:
روى مسلم عن أبي سعيد الخدري رضي الله عنه انه قال سمعت
رسول الله صلي الله عليه وسلم يقول من رأى منكم منكرا فليغيره بيده فإن لم يستطيع
فبلسانه فإنلم يستطيع فبقلبه وذلك أضعف الإيمان
Artinya: Imam muslim,
meriwayatkan dari Abu Said Al Khudri bahwasanya ia berkata: saya mendengar
Rasullullah bersabda “barang siapa dari kalian yang melihat kemungkaran, maka
ia harus mengingkarinya dengan tangannya, apabila ia tidak mampu maka dengan
lisannya, dan apabila ia tidak mampu maka dengan hatinya, sedangkan hati itu
merupakan serendah rendahnya iman”.
Ada
urutan-urutan tertentu untuk seseorang yang ber-nahi munkar, diantaranya
adalah:
1. Memberi
penerangan
Maksudnya adalah memberi
penerangan kepada orang yang hendak diingkari perbuatannya, sebab adakalanya
seseorang melakukan sesuatu kemungkaran itu dengan sebab tidak tahu atau
kebodohannya, sehingga apabila setelah diberitahu, mungkin sekali ia akan
meninggalkannya. oleh sebab itu sebagai taraf
pertama wajiblah dilakukan dengan memberikan penerangan lebih dulu dengan ramah
tamah dan lemah lembut, tanpa kekerasan sama sekali.
2. Melarang orang
yang berbuat kemunkaran itu dengan memberikan nasihat, petunjuk yang bagus
serta menakut nakuti padanya akan siksa Allah Ta’ala .Ini perlu dilakukan
terhadap seseorang yang berani melakukan kemunkaran tadi, sedang ia sendiri
sebenarnya telah mengetahui bahwa yang dilakukan itu jelas sebagia kemungkaran.
3. Melarang dengan
kekerasan yakni dengan ucapan yang bernada sebagai paksaan, tetapi tetap harus
menghindari kata-kata yang kasar dan
tidak sopan. Ini perlu dilakukan apabila
dengan kelemah-lembutan agaknya sudah tidak
dapat membekas sama sekali. Dalam
tingkatan ini ada dua macam kesopanannya:
a. Jangan tergesa
gesa
b. Ucapannya
hendaknya benar, ringkas , dan tidak melantur kesana kemari
4. Melarang dengan
menggunakan kekuasaan.
Cara ini hendaknya dilakukan sebagai
usaha yang terakhir. Misalnya saja dengan menggunakan tangan seperti membuang
atau menuangkan arak, merusakan alat yang digunakan untuk melakukannya yang
dimiliki oleh orang yang berbuat itu atau menyingkirkan dirinya sehingga tidak
dapat melakukan kemungkaran itu lagi.
Perlu diketahui sebelumnya. Seseorang
yang ber-nahi munkar harus
memiliki sifat-sifat tertentu. Karena hal itu akan berdampak terhadap orang
yang melakukan kemaksiatan. Berikut adalah sifat-sifat tersebut:
A. Berilmu
Maksudnya ialah supaya
ia mengetahui mana kejadian dan peristiwa yang perlu di Amar ma’ruf-kan
dan di-Nahi mungkar-kan. Jadi hendaknya membatasi dirinya sampai pada batas syariat.
B. Wara’
Hendaklah melarang orang
yang melakukannya itu dengan niat semata-mata untuk agama dan memperoleh
keridlaan Allah Ta’ala. Jangan sekali kali melampaui batas yang di izinkan oleh
syariat. Janganlah pula hatinya bertujuan untuk apapun selain ikhlas karena
Allah Ta’ala. Oleh Karena itu, hendaknya ia menggunakan kata-kata yang dapat
diterima, mudah difahami dan cukup manis untuk didengarkan.
C. Berbudi yang
baik
Maksudnya ialah supaya
orang yang bertugas itu sedapat mungkin tetap menunjukkan sikap yang sopan,
lemah lembut, dan ramah tamah kepada siapapun, terutama orang yang hendak di
insyafkan kesalahannya. Inilah yang merupakan pokok persoalan dan sendi
utamanya.
Dari keterangan yang
kami sampai, kita sebagai santri hendaknya benar-benar mengamalkan ilmu dari
masayich. mengingat kemajuan zaman yang tidak bias kita bendung dan berpengaruh
pada pergaulan yang kurang sehat, alangkah baiknya ‘amar ma’ruf nahi munkar
kita mulai dari diri kita sendiri. kemudian, keluarga kita, dan orang yang
berada di sekitar kita.
Dalam
firman allah surat At-tahrim ayat 6 yang artinya: “wahai orang-orang yang
beriman ! peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya
adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang
tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang dia perintahkan kepada mereka dan
selalu mengerjakan apa yang diperintahkan”.
semoga keluarga kita dan anak cucu kita mendapatkan keselamatan dan perlindungan dunia dan akhirat. Amin…
Comments
Post a Comment